Step by step yang beneran step by step banget kwkww
Episode kali ini kaya dengan chemistry Pat dan Jeng, mereka sekarang sudah mulai lebih dekat lagi ; seperti contohnya berbelanja bersama, makan bersama, dan di kantor bersama kwkwkw. Bagus banget ya episode kali ini kaya dengan romansa keduanya yang amat menggemaskan, romantis, dan uwu sekalii!!. Episode kali ini benar-benar fokus membahas tentang Pat dan Jeng, lalu Pat dengan Put ; lalu Pat dengan Kong, episode filler seperti hubungan antara Jaab dan Jane benar-benar kehabisan bagian oleh Pat Pat dan Pat, tidak masalah sih sebab ini seperti bentuk cerita orientasi baru yang menegaskan bahwa ceritanya udh masuk ke tahap ini loh, tidak sekedar hanya sebagai cerita Pat dengan kantornya seperti lima episode sebelumnya. Selain itu, episode kali ini kaya dengan dialog yang mudah dimengerti, serta alur yang jelas - ya mungkin beberapa orang tidak menyukai alur lambat seperti ini ya ; tapi secara pribadi saya sangat menyukainya - hubungan yang terjalin secara perlahan-lahan, sehat, dan penuh romansa seperti ini yang sangat saya suka. Entah kenapa ya, Pat dan Jeng sangat cocok sekali, pemilihan aktornya benar-benar bagus menurutku ya ; Ben dan Man emang the best. Saya tidak sabar akan episode selanjutnya, Spoiler: pasti ceritanya akan lebih rumit lagi karena Pat malah menerima boneka hiu Put. ah sudahlah ikutin aja deh...
Sesuatu hal yang belom diperoleh di episode sebelumnya bisa diperoleh di sini, episode kali ini benar-benar penuh dengan chemistry luar biasa. semua couple baik itu main couple atau bukan semuanya mendapatkan jatah mereka ; entah bagian orientasi, konflik awal, dan lain sebagainya. Mari kita mulai dengan bintang utama kita "Pat dan Jeng" - kalau yang satu ini mah ga ush ditanyain lagi ya, mereka benar-benar bintang di sini, chemistry mulai terbangun ; menurutku agak lambat juga sih secara ini sudah episode 5, tapi mereka seolah-olah masih saling mengenal? wah apa enggak kelamaan? tapi kemajuan pesat terlihat di sini, hal yang paling aku suka ada reaksi pak Jeng cemburu dan Senyumnya yang lucu nan bahagia ketika bersama Pat, intinya mereka is stars in here. Kedua pasangan Jaab dan Jane, nah kalau yang satu ini, udah tepuk jidat, mereka masuk ke dalam tahap konflik bahkan kekurangan scene orientasi, hubungan mereka terlihat tidak sehat sih menurutku, dan jatuhnya seperti selingkuh, namun Jaab punya karakter yang unik, dia seperti orang malas dan rajin di waktu yang sama, sedangkan Jane adalah orang yang rajin tapi bener-bener polosan banget, entah bagaimana kisah selanjutnya aku bener-bener geleng-geleng kepala sama couple yang satu ini. Selanjutnya Chot dan Krit, ini adalah pasangan paling ideal dan bebas konflik, bener-bener pemanis series banget ini pasangan ; selain itu scene mereka benar-benar menggambarkan hubungan yang sehat. Selanjutnya adalah hubungan Nan, Toh dan Prem ; nah yang ini sudah kebaca sih, menurutku ya anak yang baru dikandung oleh Toh adalah anaknya Prem, soalnya keknya ada yang ganjil sih di sini ; hanya sekedar tebakan aja ya ini. Terakhir si solo player Put, dia adalah orang atau mantan Pat ; yang lagi dideketin sama si ganteng Jeng, wah inimah emang biang keladi pemanasan suasana sih, episode kali ini udah mulai keliatan nih dia mau balikan lagi sama Pat bahkan Patnya udh ga mau bilang langsung malah, tapi kemunculan Put ini bagus sih menurutku, karena dia bisa memberikan suatu bentuk kesadaran bagi Jeng bahwa sebenarnya dia (Jeng) mencintai dan menyukai Pat. Saya bener-bener bersemangat mereview episode kali ini, selain ceritanya semakin menarik, series ini sekarang tersedia di Youtube. Terima kasih atas keputusannya menyiarkan series ini di youtube. Saya akan melanjutkannya ; tidak sabar menantikan episode 6. Love!
Episode kali ini menampilkan banyak percikan chemistry antara Pat dan Jeng, namun dari segi scene menurutku kurang detail ; saya merasa seperti banyak bagian terskip dan menyisakan orientasinya saja - misal scene ke pelelangan bersama pak Jeng - atau kedatangan keponakan Jeng ke kondo ; menurutku ini adalah main scene tapi isinya hanya sebuah scene orientasi, saya benar-benar penasaran sebenarnya menurut cerita sebenarnya apa yang mereka lakukan, dialog apa saja yang mereka pakai, bahkan scene makan bersama keponakannya pun tidak diperlihatkan. Jeng terlihat berubah, dia sekarang menjadi lebih baik dan aku merasa agak aneh ya ketika Jeng menjadi baik seperti itu, namun saya menikmati perubahannya, walaupun cenderung saya kurang puas dengan sifat "alpha male" nya Jeng kepada para karyawannya terutama kepada Pat (kurang lama). Senyuman Jeng juga sangat berkesan dan memiliki makna spesial terhadap Pat. Yang saya tidak suka dari episode kali ini adalah "privillage" entah kenapa banyak dialog yg menyindir tentang ini di episode kali ini, entah kenapa saya kurang begitu suka - seperti Jeng yang meyakinkan kepada Nadia tentang proyek Forge yang dipimpin oleh Pat dan juga tentang Jaab yang jelas-jelas menyebutkan "relasi orang dalam" kepada Pat secara langsung ketika membahas tentang kerja-sama perusahaan. Saya lebih suka Pat untuk bekerja keras sendiri, dengan usaha sendiri dan menghasilkan apa yang memang sudah menjadi kapasitasnya dia untuk berkarya. Intinya episode kali ini seperti orientasi baru untuk masalah yang baru - masalah lama sepertinya sudah selesai. Yuk mari kita lanjutkan ke episode lima - terlihat dari review sepertinya episode kali ini menekankan tentang kejelasan hubungan Pat dan Jeng dan aku baru sadar ternyata relasi dari main role mengalami bentuk cinta "segitiga" baik untuk Pat, maupun Jaab.
Sejujurnya saya ingin sekali series ini fokus kepada pak.Jeng dan Pat saja, namun di episode kali ini muncul "filler" main-role support yang memulai debut mereka, ya ... Jab dan Jane, entah saya kurang begitu faham apa hubungan Jab dengan Pat, namun digambarkan mereka sangat dekat. Episode kali ini menyimpan perubahan sikap dan karakter Jeng yang sangat besar, dan sungguh benar apa kata Pat "pak. Jeng yang sebagai orang lain, dan pak.Jeng yang sebagai bos sangat berbeda sekali". Chemistry Pat dan Jeng pun semakin terlihat sangat romantis dan menggemaskan. Sayangnya filler mungkin membuat saya kelelahan menontonnya, chemistry antara Jab dan Jane menurutku tidak terasa ya, mungkin karena latar belakang mereka yang kurang begitu difahami olehku atau scene abstraksi mereka kurang detail membuat chemistry menjadi hambar, terlebih bentuk cerita pria yang menyukai pria yang mempunyai pasangan agak membuatku kurang begitu tertarik, namun saya akan mencoba mengikuti mereka dan menunggu perkembangannya apakah cerita keduanya memang menarik atau sebenarnya tidak. Alur dari cerita ke depannya sangat tidak bisa di tebak, orang tua Jeng yang tidak memiliki respon apapun terhadap Pat dan entah kenapa walaupun chemistry Pat dan Jeng sangat kuat, namun Jeng dapat menyembunyikan "tanda suka" tersebut, saya sangat menyukai kemampuan Man Trisanu yang memerankan tokoh Jeng. Episode kali ini menurutku sangat bagus, namun saya agak kurang begitu berkata ini "wow" banget karena episode ini terlihat seperti masih dalam tahap orientasi padahal sudah episode tiga, aku benar-benar sudah ingin episode ini masuk ke dalam tahap yang lebih tinggi seperti munculnya konflik. Oke, saya siap untuk episode selanjutnya.
Menurut penilaianku, satu episode ini sangat realistis dan related banget dengan kehidupan aku. Dimana senioritas sangat "harus" dijunjung tinggi tanpa adanya batasan, menghujat junior - membully junior dan membuatnya seolah-olah sendiri dan berbeda ; aku benar-benar ada di fase itu, dan itu sangat menyakitkan. Ada pribahasa "jika kamu terlalu terang, orang lain akan membencimu" sangat nyata tergambar di episode kali ini. Sungguh, episode kali ini menekan emosiku terutama rasa kesal + gemas yang disatukan menjadi satu. Teman-teman kantor Pat benar-benar menyebalkan, puncak kemarahanku adalah ketika salah satu temannya memaksa pat untuk mengakui orientasi seksualnya dan itu sangat-sangat tidak sopan!. Ada satu karakter wanita bernama Nan dan aku sudah dapat melihat dengan jelas dia adalah fujo dan aku sangat menyukai karakternya, haha sudah sangat terbaca dan aku fikir Jeng memang sudah berteman dengan Nan dan meminta Nan untuk mencari tahu lebih dekat tentang Pat, hmmm apakah teori ku ini benar? saya sangat menantikan series ini dan membuktikan apakah teori ini benar atau salah. Chemistry terkuat adalah scene dimana Pat menangis di depan Jeng, itu adalah suasana paling aku suka, momen kesedihan karena sudah berusaha keras tapi seolah-olah tidak dihargai - aku pernah ada diposisi itu, aku seperti kembali ke masa lalu dan merasakannya kembali, nostalgia sekali. Di episode ini kedekatan Pat dan Jeng dalam bentuk scene romantis benar-benar tidak ada, Jeng digambarkan sebagai karakter paling berkuasa, serius dan misterius, sedangkan Pat digambarkan sebagai karakter kuat yang tidak punya kuasa - ini adalah perpaduan yang pas untuk sebuah cerita yang epic!, Saya sangat menyukai series ini, episode dua benar-benar membuatku terkesan. Saya sangat menantikan episode tiganya.
Episode kali sangat membuatku berkesan, karena terdapat banyak emosi di dalamnya ; dimulai dari rasa cemas Tinn yang masih menyembunyikan kebenaran dari ibunya, kemudian moment Gunn dan Tinn bermain di taman - lalu momen dimana foto Tinn dan Gunn tersebar di dunia maya, dan Momen dimana salah satu guru menghina Gunn ; ini adalah rangkaian naik turunnya emosi yang aku rasakan. Selain itu, Life meaning dari episode kali ini menurutku sangat kuat, terutama dari segi penerimaan diri dan orientasi seseorang - Nice piece!. Musik yang disajikan di episode kali ini juga sangat bagus dan make sense dengan tema episode kali ini, series ini sangat bagus, di semua episodenya sampai di episode terakhir ini aku akan berikan predikat "sempurna"! walaupun ada beberapa part yang agak aneh dan membosankan namun di setiap episode ; bagian yang kurang itu (sebagian) sangat tertutupi oleh scene epic di episode itu sendiri. great! intinya this is a great ending!
Awalnya saya fikir episode ini hanya menyajikan full sad scene karena Gunn dan teman-temannya gagal memenangkan kejuaraan HotWave, ya... walaupun awalnya saya terkena PHP alias prank bahwa Chinzhilla menang ~ padahal itu hanya mimpi. Gunn yang terus menerus bersedih dan Semua member Chinzilla merasa bersalah masing-masing menganggap bahwa mereka perseorangan membuat kesalahan yang menyebabkan Chinzhilla tidak memenangkan kompetisi. Hanya Por saja yang berbeda ; dia ingin sekali memberi semangat dan suansa baru untuk grup, namun hal ini sulit dilakukan. Selain itu, Por dan Thiu disorot di episode kali ini, aw saya merasakan bau bau aroma kapal baru nih ; ya betul! Thiu dan Por memulai debut mereka di episode kali ini, nuansa kedekatan mereka mulai terlihat, ya walaupun hanya sebatas aroma aroma romantis PDKT sih, hahaha. Episode kali ini banyak sekali mengandung life meaning ; makna kehidupan tidak hanya tentang bangkitnya Chinzhilla dari kekalahan, namun lebih dari itu. Salah satunya rasa saling menghargai, rasa saling memaafkan, rasa menerima dan bersyukur dan lain sebagainya. The best untuk episode ini. Terakhir ; kotak musiknya lucu banget siiii PENGENNN WOY!
Episode kali ini terasa sangat lama, walaupun hanya satu episode - namun berisi banyak sekali scene non-filler ; membuatnya sangat berbobot dan berkesan, dimulai dari awal ketahuannya Tinn berhubungan spesial dengan Gun oleh ibunya Tinn, kemudian di lanjutkan dengan masalah kesehatan ibu Gun ~ series ini benar-benar tidak hanya mengangkat cerita bL romantis sebelah tangan saja. Ada hal yang lebih epic lagi yaitu scene Gun mengetahui kebenaran tentang Tinn dari ibunya itu merupakan moment romantis nan mengharukan :') , episode kali ini juga mengangkat perasaan melo-drama sedih yang sebelumnya sangat sulit ditampilkan di series ini, ini merupakan bumbu baru yang sangat membuat series ini teracik sangat sempurna! terlebih dengan ending yang luar biasa impressivenya, penampilan Chinzhilla di sini sangat EPIC! episode kali ini mengemas semuanya dengan detail dengan bentuk skenario yang luar biasa bagus, saya sangat menyukainya!. Love Chinzhilla!!! and OSIS team ;) !!!
Episode kali ini menurutku agak kurang begitu berkesan ya apabila ditinjau dari segi romantis, chemistry Tinn dan Gunn menurutku agak meluntur tidak sedahsyat pas awal mereka PDKT namun frekuensi kedekatan mereka sekarang lebih banyak. Episode kali ini menceritakan tentang Gunn yang berlatih untuk konser HotWave dan diawasi oleh Tinn sebagai pengawas, walaupun terlihat seperti modus Tinn untuk berdekatan dan bermalam dengan Gunn. Ada beberapa scene yang menggambarkan lamunan Tinn terhadap Gunn itu sangat menggemaskan!. Episode ini sangat memiliki makna hubungan yang sehat, dan bermanfaat ; sebagai series yang berfokus pada remaja, cerita di episode kali ini menurutku mendidik ya terutama dalam menjelaskan bagaimana menjalin hubungan cinta yang sehat, apalagi di waktu bersekolah. Episode kali ini menggambarkan keindahan hubungan romantis antara dua manusia yang dikemas dengan sangat epic, mudah dimengerti dan penuh makna hidup. Ada momen dimana Tinn harus meninggalkan wawancara bersama dokter untuk menonton konser, yang aneh adalah saat malam hari Tinn berkata untuk tidak bisa hadir, Gunn kemudian berkata bahwa tidak apa-apa kita harus mengejar cita-cita masing-masing, namun di hari-h nya, Tinn malah memilih untuk menonton konser ; ini scene romantis memang tapi menurutku agak aneh dan tidak konsisten. Selebihnya, episode kali ini bagus dan sangat menghibur. Oh ya terakhir, hampir lupa hubungan Win dan Sound di episode kali ini sudah menunjukan hubungan yang mulai serius, kapal baru sudah terlihat ; sepertinya di episode selanjutnya hubungan keduanya akan semakin dekat dan semakin jelas.
Sebenarnya saya sudah lama menantikan series ini bahkan sebelum mereka mengumumkan kapan series ini dirilis, dan hari ini tepatnya 18-19 April 2023, series ini benar-benar sudah dirilis untuk episode 1. Episode pertama menceritakan pertemuan pertama si tokoh utama Pat dengan Jeng sang manager, pertemuan mereka juga sangat epic karena perkara kopi tumpah yang mengenai sepatu sang manager, namun pertemuan itu sangat menggemaskan dan sangat berkesan, nuansa moodbooster juga sangat terasa bagiku. Ada banyak scene senioritas antar pegawai di sini ; namun saya merasa sangat menikmatinya, terasa tidak dibawa serius dan sangat menghibur. Jeng yang diperankan oleh aktor Man Trisanu entah kenapa sangat cocok di series ini apalagi saat dipasangkan dengan karakter Pat yang diperankan oleh Ben Bunyapol, mungkin series ini memiliki cerita yang biasa saja untuk beberapa penonton, namun menurut saya pemilihan aktor di series ini sangat tepat dan entah kenapa mereka sangat cocok sekali!! dan aku sangat menyukainya. Episode satu tidak terlalu banyak membahas kedekatan tokoh utama, dan series masih fokus pada hubungan main-role, abstraksi cerita ditampilkan di episode satu ini menjadi langkah awal yang memandu penonton untuk menikmati episode selanjutnya, saya harap episode selanjutnya series ini menampilkan scene-scene epic dan bermakna. Overall episode satu ini sangat bagus sebagai episode pembuka. Ada dua versi yaitu cut dan uncut, uncut episode 1 ada pada durasi video ke: menit 32, menit 35, dan menit 42. Satu scene uncut adalah scene romantis antara Pat dan Jeng di kamar mandi ketika Jeng membersihkan sepatunya.
Episode 12 full menceritakan tentang kebahagiaan, dimulai dari kepulangan Aii dari jepang untuk menemui Saen, lalu dilanjutkan dengan hubungan Torn dan Tupfah yang semakin membaik. Namun, satu couple dikorbankan disini, yaitu relasi antara Dome dan Vee, entah kenapa mungkin episode ini menunjukan bahwa Vee dan Kakaknya sudah berbaikan dan Vee akan segera kembali pada Dome, karena Dome telah menunggunya sekian lama ; namun konklusinya tidak jelas apakah mereka berdua akan bersatu kembali atau tidak, hubungan mereka berdua menjadi digantung. Isi dari episode ini menurutku tidak sebagai ending, tapi lebih ke merepresentasikan kejelasan hubungan mereka, karena saya tidak tau bagaimana kehidupan Tupfah, Aii dan Dome ke depannya ; namun untuk main role, hubungan mereka di episode ini menjadi sebuah scene "happy ending". Setiap scene hanya menampilan keseruan akan kelulusan Tupfah, Aii, dan Dome dengan segala macam acara kelulusan yang ada, bahkan di bagian akhir ; mereka disambut dengan mahasiswa-mahasiswa yang telah mempersiapkan scenario seolah-olah mereka yang lulus diospek kembali, that's bring back memories. Tapi dari segi kesan, episode ini menurutku kurang berkesan ya karena hanya menampilan drama romantis semata tanpa triger apapun. Scene terbaik adalah scene Tupfah dan Torn sedang berada di apartemen mereka, kita akan menerka-nerka apa yang telah mereka lakukan malam tadi. Overall episode ini sudah cukup baik sebagai penutup series.
Saya fikir series ini tidak menampilkan makna sedalam ini, namun saya telah menemukannya di episode ini. Menurut saya alur cerita di episode ini sangat baik. Episode ini hampir sepenuhnya hanya membahas main role utama yaitu Thorn dan Tupfah. Warna ditampilkan dalam series ini dipenuhi dengan warna kekuningan dan hijau, walaupun ada beberapa warna lain seperti ungu namun menurut saya warna ungu dan warna lainnya redup oleh warna utama. Masalah dikemas sebagian untuk membahas tahun-tahun kelam Thorn, walaupun hanya satu episode, namun entah kenapa menurutku sangat cukup dan mudah difahami. Saya membenci peran Shane di episode ini, dia seperti pria licik yang tidak mengerti perasaan junior Thorn, dengan beberapa ekspresi "bait" -nya yang jahat. Makna kehidupan terlihat dari ucapan pelatih Tuan kepada Thorn, selain itu hubungan Tupfah dan Thorn menjadi membaik. Saya suka episode ini, scene pertandingannya juga sangat membuatku terpaku dan tercengang. Saya harap di episode 12, saya mendapatkan ending series ini yang luar biasa.
Awalnya saya fikir series ini tidak bertanggung jawab dengan ending, alasannya sederhana ; menurutku konflik belum bisa terselesaikan dalam satu episode tunggal ini. kenyataannya? tidak seperti itu. Episode kali ini benar-benar dikemas dengan baik, romansa-nya dapet banget, vibrasinya dapet banget. Selain itu episode kali ini benar-benar tanpa filler, semua masalah filler telah selesai (walaupun ada satu scene yang membahas ini, namun filler satu ini sebenarnya sangat terdistraksi dengan scene tokoh utama Ryu dan Arm). Dari segi dialog, memang agak panjang dan komplicated tapi sebenarnya mudah difahami, pemilihan katanya pas. Scene yang ditampilkan sangat dinamis, ini adalah ending yang multi sense (maksud saya kita benar-benar menerka-nerka ending mana yang diperoleh, anda harus menontonnya dan merasakan sendiri). Episode kali ini juga punya life meaning yang baik, engga begtu luar biasa namun terasa hangat. Menurutku, episode kali ini sangat bagus dan sangat bijaksana sebagai sebuah ending.
Episode kali ini menurutku adalah resolusi dari semua konflik karakter pendukung, hanya sedikit tentang ryu dan arm ; cerita mereka berdua memang bergerak di sini namun tidak terlalu signifikan, malah lebih ke pendahuluan orientasi. Episode kali ini benar-benar menekankan pada tokoh-tokoh pendukung, baik secara cerita masa lalu mereka maupun cerita masa kini, semuanya terkemas dengan rapi, namun karena aku sendiri tidak terlalu tertarik pada kisah mereka, aku tidak memberikan rating yang bagus - sebab saya menonton series ini benar-benar terpaku pada hubungan ryu dan arm, walaupun saya menikmati cerita tokoh lain, apabila sebagai selingan saya sangat menyukainya, namun jika full satu episode seperti ini, rasanya menjadi lebih berat. Dari segi latar sangat variatif, warnanya cool. Romansa dan vibes di episode kali ini sangat bagus, life meaningnya dapat banget, beberapa hal mungkin terdengar seperti tidak penting, banyak dialog yang menurutku tidak krusial, episode kali ini berusaha memberikan nuansa simpatik yang kuat. Saya tidak sabar menonton episode terakhirnya.
Menurutku series ini memberikan ending yang kurang bijaksana. Saya tidak tahu bagaimana cerita original dari series ossan love ini, tetapi menurutku endingnya kurang pas. (spoiler) jika series ini berakhir dengan earthmix, saya fikir harusnya kongdech tidak menjadi "main role" pada series ini, sebab kehadirannya menurutku hanyalah sebagai tokoh pendukung. Selain itu, vibes earth dan kongdech di sini benar-benar tragis, karena bertepuk sebelah tangan ; walaupun series menampilkannya seolah-olah kedua karakter ini akan mempunyai perasaan, kenyataannya tidak. Series ini sebenarnya menjadi series "earthmix" sepenuhnya karena ending-nya sangat tuntas, walaupun series menampilkan kongdech sebagai orang yang sangat berjasa menyatukan earthmix pada alur ceritanya, dirinya sendiri tidak punya ending yang bahagia (series menampilkannya seolah-olah dia baik-baik saja, namun mungkinkah ?). series ini tidak terlihat open ending, namun rasanya series ini tidak tuntas menurutku. Dari segi dialog, episode kali ini mudah difahami, alurnya juga jelas, namun bentuk cerita di episode kali ini menurutku tidak terlalu menyenangkan, karena mungkin ada perasaan yang agak "dipaksakan" atau entahlah beberapa scene terasa berat sebelah. Saya tidak menjudge apapun itu mengenai series ini karena aku akui series ini sangat bagus, hanya saja saya agak kecewa karena "kongdech" yang dinyatakan sebagai "main character" terutama oleh MDL, tidak punya ending yang luar biasa, padahal perjuangannya lebih banyak dibandingkan Mo.